Jika Sobat jalan-jalan ke Kudus, tak ada salahnya mampir ke
sini, sobat akan menjumpai garang asem yang begitu segar. Walaupun di
daerah lain juga ada menu serupa. Namun menu andalan di RM sari rasa
kudus ini cukup ternama dan pernah dikunjungi pak Bondan di acara
kuliner nusantara. Kudus pun
tak mau kalah. Ya, walau gak berkaitan. RM
Sari Rasa terletak di Jl. Agil Kusumadya no 20 (kira2 3km utara terminal kudus dekat
PLN).
Apa itu garang asem? Nama garang asem hakikatnya merujuk pada rasa
makanan dan cara memasaknya. Garang asem adalah lauk yang dimasak dengan
cara dibungkus daun pisang dan dikukus (digarang/dipanaskan). Lauknya
bisa apa saja, seperti berlaku pada masakan pepes, misalnya ayam,
jeroan, ikan, jamur, atau tahu. Rasanya agak asem (asam) karena lauk
tadi dicampuri irisan tomat hijau.
Di RM sari rasa kudus ini garang asemnya berisi ayam kampung yang
dipotong dalam ukuran kecil, dibungkus daun pisang dan diberi bumbu yang
lumayan pedas. Setelah dikukus lebih dari beberapa jam baru bungkusan
garang asem siap untuk dihidangkan.
Begitu membuka bungkusan daun pisang yang masih panas kemepul, yang
terlihat adalah irisan tomat begitu banyak, cabe, dan belimbing. Setelah
disingkap, ternyata satu potong ayam kampung tersembunyi di bawahnya.
Inilah yang membikin garang asem ini begitu segar. Belasan iris tomat
sayur dan kuah TANPA santan. Rasa pedas justru membikin kuah makin
segar. Huhh hahhh…. suegerrrr
Saat mencicip kuahnya, akan terasa citarasa yang menggelitik
kerongkongan, dan tentunya menggoyang lidah. Pedasnya cespleng. Sesuap
demi sesuap tak akan minta berhenti hingga habis satu bungkus garang
asem. Pedasnya garang asem ditambah teriknya sengatan matahari di luar
plus panasnya warung yang tidak berpenyejuk ruangan membikin keringat
bercucuran. Justru, di sinilah titik nikmatnya
Kalau ditanya apa yang membuat garang asemnya menjadi begitu enak?
yang punya warung pun bertutur “Bumbunya mungkin pas buat kebanyakan
orang. Agar gurih dan tetap sehat, kami memakai kemiri. Kalau di
Purwodadi, masih banyak yang memakai santan,” sahut pemilik warung.
Setiap hari di warung ini paling ramai dikunjungi sekitar pukul
12.00-15.00. Malam hari sebelum isyak biasanya menu sudah habis terjual.
Selain garang asem juga tersedia menu lain di warung ini, mungkin
karena garang asem ini begitu pedas sehingga ada menu lain bagi yang
tidak terlalu suka pedas. Total kerusakan finansial untuk garang asem 1
porsinya sebesar Rp17.000,- (juni 2011) . hehehe..
0 komentar: